Beberapa tahun yang lalu, saya menemui atasan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. bos saya bertanya, “Pak Bagus, mengapa anda mengundurkan diri, apa yang akan anda lakukan?”
saya menjawab, “saya akan berbisnis Pak.”
“Berbisnis?” tanyanya, “Pak Bagus, saya mau kasih saran, jadi orang jangan neko-neko. seperti saya ini. kalo dihitung-hitung penghasilan saya hanya 2,5juta perbulan. Apa yang saya lakukan? saya menerima yang Allah berikan pada saya, saya nikmati, dan saya tidak neko-neko.”
Dalam hati saya, orang ini begitu egois, hanya mementingkan dirinya sendiri. Kalo memang cukup dengan 2,5 juta per bulan, cari 20jutayang 17,5 jutanya kasih orang lain. jika kita merasa cukup dengan penghasilan kita sekarang, kenapa tidak mencari lagi untuk bisa membantu orang lain?
masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita. Sering kali cita-cita kita kecilkarena kita sangat-sangat egois. kita sering bekerja dengan terget hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Disuatu pelatihan saya pernah bertanya pada peserta, “Berapa penghasilan yang Anda inginkan?” ada yang menjawab, “Saya tidak tau pak, saya tidak tau ingin punya penghasilan berapa. Tapi yang saya inginkan, saya ingin punya pesantren yang mampu menampung minimal 100 santri yatim piatu atau fakir miskin, dan mereka semua free, mereka semua gratis. kalo saya hitung-hitung, saya harus punya penghasilan minimal 100juta perbulan.”
Bagaimana dengan cita-cita Anda?
Berapa penghasilan yang Anda inginkan perbulan?
Berapa banyak anda ingin punya anak asuh?
Bisa jadi penghasilan kita sekarang kecil, karena kita cita-cita kita memang masih kecil. Cita-cita kita kecil, karena kita hanya memikirkan diri kita sendiri.
“Barang siapa yang membantu menyelesaikan masalah orang lain, maka Allah akan membantu menyelesaikan masalahnya. Allah akan melipatgandakan rizki yang diinfakkan tanpa batas, dan sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya.”
Bagus Hernowo, Pesantren Enterpreneur